Saturday, May 12, 2007

Ruang Tunggu



kutunggu senja, namun tak kunjung tiba
kunanti fajar, namun dia tak beriba
kurenungi malam, namun tak sampai merona

kemanakah larinya sebuah titik?
ataukah koma akan selalu mengisi setiap denyut hidupku?
letupannyakah? ataukah kau yang ada disana mengerti maksudku?

kutunggu senja, namun tak kunjung tiba
kunanti fajar, namun dia tak beriba
kurenungi malam, namun tak sampai merona

hey! aku bilang tunggu, maukah kau menunggu?
atau batas ini hanyalah sub-realitas semata?
atau jangan-jangan aku hanya bertumpu pada tepi dunia,
ah tak mungkin, aku merasakan detak jantungku
akupun merasakan deru laut biru,
sela sela darahku menjerit kencang,
katanya: jangan pernah padam!

nanti saja, jangan berlari
tolong camkan ini, maukah engkau menungguku sekali lagi?
kita akan selesaikan ini di penghujung cerita,
jika nyaliku masih setajam belati,
hendaklah ulurkan tanganmu,
aku tak akan segan menggenggamnya,
tanda sepakat untuk melanjutkan gelora hidup kita.

1 comment:

Anonymous said...

cool stuff men! :) I wish I can write like this!